Senin, 25 Juli 2016

Gadis "Cacat" Hidup Dalam "Ember Plastik", Semangatnya Memotivasi Banyak Orang.


Rahma Haruna lahir tahun 1997 di Desa Lahadin Makole, Nigeria. Seorang gadis yang terpaksa harus menjalani hidupnya dalam sebuah ember plastik. Awalnya Haruna lahir sehat dan normal, sama sekali tidak ada tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik. Karena penyakit langka ia telah kehilangan kemampuannya untuk menggunakan kedua tangan dan kakinya.


"Semua terjadi sejak usianya menginjak 6 bulan ketika ia ingin belajar untuk duduk, dari situlah semua bermula. Awalnya ia mengalami demam tinggi, kemudian nyeri perut hebat yang menjalar hingga kedua tangan dan kakinya. Sampai akhirnya dia tidak dapat belajar cara merangkak." ucap Fadi, ibunda dari Rahma Haruna.

Penyakit yang dialami Haruna ini begitu langka, tidak ada seorang dokter pun yang dapat memberikan solusi atas penyakit ini. Jangankan pengobatannya, "Akar" penyakitnya saja tidak ditemukan.

Namun keluarga Haruna sendiri tidak pernah menyerah. Mereka rela bekerja keras dan selalu berharap mereka mampu membuat Haruna hidup normal seperti gadis lainnya.

"Aku menghabiskan 15 tahun hanya untuk mencari obat untuk anakku. Aku menjual segalanya hanya untuk kebahagiaan Haruna. Aku bertani, berdagang ke pasar dan banyak hal lagi yang kulakukan demi pengobatannya. Hanya Tuhan yang tahu berapa banyak yang sudah kami habiskan" ucap Hussaini, ayahanda dari Rahma Haruna.


Haruna sendiri pun mengetahui bahwa keluarganya sudah berjuang dan bekerja keras untuk pengobatannya. Karena itu, Haruna pun tidak tenggelam dalam kesedihan, ia selalu melihat segala sesuatu dari sisi positif. Haruna bahkan sudah memiliki impian yang jelas untuk dirinya nanti.

"Aku berterimakasih kepada Tuhan atas semua yang bisa aku lakukan. Aku ingin memulai sebuah bisnis: sebuah toko kebutuhan sehari-hari atau apapun yang bisa orang-orang beli, itu saja yang aku mau dalam hidup." ucap Rahma Haruna mengungkapkan impiannya.



Haruna merasa sangat beruntung karena memiliki anggota keluarga yang peduli dan menyayangi dirinya. Meskipun sibuk dengan pekerjaan masing-maisng, namun setiap anggota keluarga rela berganti menjaga, menyuapi, dan menemani Haruna ngobrol.

Fahad adalah adik kandungnya yang berumur 10 tahun yang paling sering menemani Haruna. Karena tidak bisa apa-apa maka Haruna biasanya menghabiskan waktunya dengan mengemis dan minta sumbangan. Fahad lah yang membawa Haruna kemana-mana, untuk mempermudah Fahad melakukan itu maka Haruna diletakkan didalam ember plastik.


Selama belasan tahun penderitaan Haruna tidak pernah dilihat oleh siapapun sampai suatu hari ada seorang fotografer bernama Sani Maikatanga memotret Haruna dan menyebarkan foto-foto kehidupan Haruna di sosial media. Sejak itu perlahan Haruna pun mulai dikenal, ia mulai mendapatkan bantuan dalam bentuk dana, obat-obatan maupun kursi roda.


Kita juga bantu sebarkan kisah tentang Haruna ini yuk, agar semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk membantu mereka yang membutuhkan. Keluarga Haruna sangat berterima kasih kepada setiap orang yang telah berbaik hati membantu Haruna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar