Rabu, 10 Agustus 2016

Pembantuku Memberikan Kantong Plastik yang Akhirnya Membuat Hidupku Menderita

Aku bukan terlahir dari keluarga yang kaya, sejak kecil keadaan ekonomi keluargaku memang tidak baik. Setelah aku beranjak dewasa aku menemukan pria idaman ku, nasib baik memihak kepadaku, aku menikah dengan seorang pria kaya, tapi nasib baik itu tidak selamanya memihak kepadaku.
Aku tinggal dengan suamiku dirumahnya, sementara ayahnya tinggal di sebelah rumah kami. Ayahnya sudah berusia cukup lanjut, tentu harus dijaga dengan baik. Tapi kami tidak punya waktu yang cukup untuk menjaga ayah mertua. Pagi hari aku bekerja di pabrik, sedangkan suamiku harus bekerja dikantor sampai malam.


Karena itu kami memutuskan untuk memperkerjakan seorang suster untuk menjaga ayah, memasak makanan untuk kami dan membersihkan rumah. Setelah selama sebulan mencari akhirnya ada seorang anak muda bernama Siou datang melamar. Penampilannya lumayan, kerjanya juga cepat dan baik. Akhirnya kami pun memutuskan untuk mempekerjakan Siou.

3 tahun pun berlalu, aku melahirkan seorang anak perempuan, tapi suamiku tampak kecewa karena dia mengharapkan seorang anak laki-laki. Saat anakku berumur 6 bulan, akupun meminta Siou membantuku untuk menjaga anakku saat aku pergi ke kantor.

Tidak lama kemudian, ibuku sakit keras dan dilarikan kerumah sakit. Penyakitnya itu membutuhkan biaya yang sangat banyak sekitar 400juta rupiah. Aku pun bertemu dengan suamiku untuk meminjam uang kepadanya, tetapi suamiku menolak untuk meminjamkannya. Akhirnya aku pun berusaha sendiri, bekerja lebih keras lagi untuk mengumpulkan dana yang ibuku perlukan.

Suatu hari pada saat aku sudah mau pulang dari tempat kerja, Siou menelpon dan berkata bahwa ada hal penting yang ingin diberitahukan kepadaku. Sesampainya aku dirumah Siou menyodorkanku plastik hitam yang besar berisikan uang 700juta. Awalnya ia mengira itu adalah sampah, ia mengaku menemukannya di depan pintu rumah ayah mertuaku.
Tanpa pikir panjang akupun langsung mengambilnya dan menyimpanya di lemari samping tempat tidurku. Setelah aku bangun, akupun mengeluarkan plastik itu dari dalam lemari tanpa disangka suamiku marah besar ketika melihat isinya, ia menuduh aku mencuri uang milik keluarganya. Aku sudah menjelaskan bahwa Siou lah yang memberikan kantong tersebut kepadaku, tetapi tak disangka Siou berkata lain bahwa dia tidak memberikan apapun kepadaku.

Suamiku langsung memanggil semua keluargaku dan bilang bahwa aku adalah seorang pencuri. Tidak ada satupun orang yang mau percaya penjelasan dariku, Suamiku memaksa untuk bercerai, tetapi aku tidak mau. Dua hari kemudian setelah aku pulang dari kantor, aku menemukan barang-barangku sudah berada di depan pintu, gembok rumah pun sudah di ganti dengan yang baru sehingga aku tidak bisa masuk lagi. Aku mencoba untuk mengetok tetapi tidak ada satupun yang membukakan.

Tidak berapa lama sSetelah kejadian itu, aku melihat suamiku dan Siou sedang jalan sambil berpegangan tangan, mereka tampak bahagia sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar